Kita hidup di dunia yang kita rasakan dengan indera: mata, telinga, dan syaraf peraba di berbagai anatomi tubuh kita, yang selanjutnya hasil terjemahan alam yang sampai kepada kita itu kita namai dengan realitas atau kenyataan.

Di dunia nyata ini kita hidup dengan konsekuensi yang nyata pula.
ketahuilah bahwa,

source: http://gogocharters.com

Udah lama banget kayanya ngga nge-blog dalam bentuk cerita pengalaman, hehe.
Kenapa ya?. padahal banyak banget hal-hal yang pengen gw abadikan dalam bentuk tulisan.

Nah skrg gw mau cerita sedikit.
kemarin gw pulang ke kampung, setelah sebulan ngga pulang, akhirnya bunda mengultimatum kudu pulang, wkwkwk.

Akhirnya pulanglah gw jumat kemarin, dengan merelakan satu kegiatan yang bisa jadi pengalaman seru seumur hidup: yaitu aksi bela Islam 4 November kemaren. yaah....

tapi hal yang mau gw ceritakan bukan soal absennya gw di aksi kemaren atau pengalaman gw selama di kampung.

tapi yang mau gw ceritain adalah soal perjalanan berangkat gw dari Brebes ke Bandung.

Bandung, 8 November 2016

Tuhan,
Aku siapa dan di mana
Aku coba pergi dan berkelana
Berjalan lirih berteman metamorgana

asap yang rutin keluar dan masuk..

sujud yang terburu-buru,

Tentang rasa itu, rasanya sudah cukup lama waktu menjaganya,
membawanya berjalan santai melewati temaram sinar fajar,
kadang menariknya lari terbirit-birit mengejar senja.

Aku tak ingat percis, kapan untuk pertama kali ia muncul,
Aku pun tak tahu percis kapan doa yang disertai namanya mulai kumunajatkan kepadaNya.

yang aku tahu, waktu telah membawanya cukup lama.
Wahai Sang Pemilik Waktu,
Setiap detik yang berjalan adalah atas kuasaMu.

Tentang Perasaan
Untuk dia, sosok yang kita lihat berbeda.
namanya yang ketika disebut kemudian ada perasaan yang terlibat di dalamnya.
Sebenarnya dia sama percis seperti kita.
dia juga manusia layaknya kita.

Bismillah, ceritanya mau posting hasil tulisan. hehe..
Judulnya "SESAL", doain ya semoga cepet update ^_^



Bagian 1.

Bandung, 14 September 2007
Kepada yang Terbaik,
Kau, yang namanya pernah ku tulis di bangku meja sekolahku..
di mana pun hatimu berada.

kali ini adalah kesempatan terakhir kita,

untuk memaafkan kesalahan kita di masa lalu...