Mixed Feelings
Tuesday, December 31, 2019Seperti kebiasaan-kebiasaanku sebelumnya, aku selalu menjadikan Desember sebagai momentum untuk kembali berrefleksi selama setahun ke belakang dalam bentuk tulisan. Aku merasa aktivitas ini sangat bermanfaat minimal untuk mengingatkan kepada diriku sendiri tentang umur yang terus bertambah, waktu dan masa yang semakin berkurang, serta target dan pencapaian yang mungkin perlu untuk diperiksa ulang.
- Lebih baik dalam mengenal diri. Tahun ini aku mengalami sangat banya pertarungan sengit, dan musuh berat itu adalah diriku sendiri. Aku hafal betul pertarungan-pertarungan ini, karena sungguh ini telah terjadi sejak sangat lama. Namun, alhamdulillah, aku di penghujung tahun ini, aku merasa bisa lebih berdamai dengan diri sendiri, mengenal apa yang aku rasakan dan mengetahui apa yang aku inginkan. Aku tak pernah tahu sebelumnya bahwa partner yang terbaik adalah diriku sendiri. Petualangan menjadi lebih menyenangkan, perjuangan menjadi lebih menggembirakan, manakala aku sudah berhasil mengajak aku untuk bersama, dan ya, aku merasa bahagia dengan itu.
- Mulai meniti karier. Tahun ini pula, aku mengambil keputusan-keputusan besar, berat dan krusial dalam hidup, yaitu tentang pilihan karier yang akan aku tempuh. Keputusan ini lahir dari proses dialektika dan dinamika yang kuat, aku bersyukur Allah memberikanku kesempatan untuk berdinamika, dan alhamdulillah, aku merasa cukup bersemangat untuk mengisi tahun 2020 dengan pijakan-pijakan mimpi yang aku temukan di tahun ini, insyaallah.
- Aku sudah bukan diriku yang sebelumnya. Tahun ini aku merasakan betul bahwa aku sedang bergerak menuju dunia yang baru, apa yang aku rasakan dan lakukan terlihat tidak lagi sama atau berbeda. Aku merasa bahwa diriku mulai masuk ke dalam alam pikiran yang baru. Pertimbanganku terhadap sesuatu sudah mulai melibatkan variabel-variabel baru yang nampaknya belum pernah aku pikirkan di usia-usiaku sebelumnya. Aku merasa diriku di tahun ini sudah sangat berbeda dibandigkan diriku sebelumnya, aku tidak tahu, tapi aku rasa ini tidak buruk. Aku memilih menyebutnya sebagai fase menuju masa dewasa, entahlah, setidaknya itu yang aku rasakan.
- Tentang masa depan. Tahun 2019 menitipkanku sebuah oleh-oleh untuk diperjuangkan di tahun 2020, tentang masa depan, tenang hidup yang lebih terlembaga, tentang merawat mimpi bersama, tentang janji dan komitmen. Entah bagaimana jadinya, namun aku merasa bahwa aku sudah harus menantang diri lebih jauh lagi, tahun 2020 tidak hanya soal tahun yang baru, tapi soal mimpi-mimpi yang harus diwujudkan, ya Allah, bimbing aku untuk meniti satu per satu mimpiku di tahun 2020.
0 comments
Ditunggu komentarnya ^_^