Berawal dari Mata, Berakhir dengan Mata
Sunday, November 02, 2014
Dunia ini sungguh menyilaukan, di dalamnya banyak sekali segala kemewahan yang menggoda. Dari banyak godaan itu masuk melalui mataku.
Aku pernah
disilaukan sesuatu,
sesuatu yang hidup amat nyata di depanku, sesuatu
yang saat aku pertama memandangnya memberikan rasa nyaman. Membuat
mata seolah enggan beranjak.
Aku pernah
disilaukan sesuatu, sesuatu yang amat tampak asri dalam otak ku,
sesuatu yang terasa amat sejuk setiap aku melihatnya.
Sekali lagi aku
pernah, aku pernah tertipu oleh pandangan mata.
Semua kesilauan
ini membuatku tertipu, saat itu yang ku tahu hanyalah sebuah
keindahan yang entah “kebetulan” atau “sudah direncanakan”
melintas di depan kedua kelopak mata ini, sekejap yang hanya bisa aku
rasakan hanyalah kekaguman. Sebuah rasa kagum yang melupakan sisi
yang lain.
Aku tak pernah
menanyakan pada diriku saat itu, akankah keindahan itu bertahan lama
ataukah ada ilusi lain di baliknya.
Dan hingga
dipertemukan pada kesempatan yang berbeda (objek yang sama, dan media
pandang yang sama) menyaksikan sebuah kejadian yang di luar dari
tolak ukurku sebelumnya tentang “sesuatu” tersebut, barulah aku
tersadar. Bahwa selama ini hanya ilusi yang masuk ke dalam mataku,
hanya trik alam yang menjerumuskan ke dalam sensasi pandang layaknya
fatamorgana saat musafir berkelana di Padang nan gersang.
“Sesuatu
keindahan yang dinilai dengan Mata, maka kelak akan berakhir dengan
Mata”
~ Mungkin ...
mulai sekarang, Akan aku stabilo merah, enam kosa kata namamu
0 comments
Ditunggu komentarnya ^_^