Kehilangan Dayung di Tengah Samudra

Thursday, November 06, 2014

Hidup itu terus mengalir, kadang kita mengalir dalam arus kehidupan yang tenang, air lembut nan sejuk.
kadang kita juga mengalir dalam arus kehidupan yang bergelombang, mengharuskan kita untuk dengan reaktif bergerak menyeimbangkan bahtera diri.



arus yang tenang, nan sejuk tidak menjamin bahtera kehidupan akan berlayar bahagia
arus yang bergelombang pun tak menjamin bahtera akan selalu retak tertampar arus

bukankah seorang pelaut handal tidak dilahirkan dalam laut yang tenang?

lalu, apakah kita saat ini sudah dikatakan sukses untuk menjadi sorang pelaut kehidupan yang handal?
berapa badai kehidupan yang berhasil kita lalui?
seberapa tinggi gelombang kehidupan yang pernah kita taklukan?
500 gelombang kah?
300 badai kah?
24 angin tornado kah?
11 kali hujan lebat kah?
3 kali menyenggol karang kah?
atau...
sama sekali tak pernah satu ujian dapat dilewati?

aku....
dulu....
iya dulu..
pernah merasa diri sudah berhasil mengendalikan bahtera dengan stabil
aku berhasil melewati berbagai jenis godaan kehidupan
aku berhasil membanting setir untuk menghindari karang agar bahtera tak karang
aku dengan mahir menggunakan "dayung" untuk membuat bahtera stabil dan melaju dengan mantap

aku merasa bahwa aku telah berhasil..
aku berhasil melewati danau.
menaklukan segala gelombang dan tantangannya
kini aku telah sampai di penghujung danau, mengarah ke muara menuju laut yang amat luas
jauh lebih luas dari danau kehidupan yang pernah aku jumpai....

satu dua hari aku mantap berada di bahtera,
satu bulan aku mulai merasakan gelombang baru, sesuatu yang belum pernah aku jumpai dalam danau yang pernah aku taklukan..
aku panik, aku bingung.... kenapa... bagaimana... ke mana...
mana...
di manakah dayung?? aku cari dari ujung ke ujung, kanan ke kiri tak ku temukan.
nampaknya aku meninggalkannya
aku meninggalkannya di muara danau
bagaimanakah geranngan?
aku...
aku sekarang berada di tengah arus kehidupan yang aku sendiri pun tak tau
sudah seberapakah aku berlayar
ingin ku stabilkan bahtera ini.
ingin ku tahan gelombang dari arah kanan
ingin ku pukul mundur ombak dari arah kiri
ingin ku kayuh sekuat tenaga menuju dermaga kebahagiaan hidup

tapi, ke manakah dayung perginya?
benarkah ia ku tinggalkan di muara danau?
ke manakah aku harus mencari?

aku, tak tau
saat ini aku seolah mati. Bergerak namun tak mempunyai tujuan
berfikir, namun tak menghasilkan keputusan
aku selalu diombang ambingkan ombak lautan
aku selalu terbawa ke mana arus mengarah
aku seolah tak punya kekuatan harus kemana aku berlayar.

aku sadar, bahwa aku tidak sedang berada dalam tujuan yang sebenarnya ingin aku raih semenjak dari muara danau dulu.

aku.,. aku ingin kembali...
bukan kembali ke muara...
melainkan kembali menjadi diriku yang dulu...
seorang yang masih bisa konsisten atas jalan yang ditempuh
seorang yang bisa menjaga diri dari tamparan ombak kehidupan dari kanan, kiri, belakang, sambil tetap menatap ke depan.
aku, benar benar rindu
rindu atas keakuanku yang dulu
aku..
da aku mah apa atuh.

0 comments

Ditunggu komentarnya ^_^

You Might Also Like

Instagram