Tuhan itu Maha Asik

Sunday, March 18, 2018




Gw percaya bahwa ayat-ayat semesta setiap hari ditebarkan oleh Tuhan dari singgasana-Nya ke seluruh permukaan bumi dan alam semesta.
Dalam Al-Quran manusia disuruh untuk memberhatikan gimana matahari terbenam dan bulan terangkat sampai matahari terbit kembali. Suruhan Tuhan itu tujukuan biar manusia bisa menyimpulkan bahwa ada kebesaran Tuhan di balik itu semua.
Gejala di atas cuman sekedar contoh saja,
Gw yakin masih ada banyak contoh yang lebih kompleks atau lebih sederhanya, meski hanya mengamati bagaimana bisa semut mengangkat sebutir beras yang berat massanya berlipat dari berat masa tubuhnya.
Hal lain yang Gw yakini adalah nggak mungkin hidup berjalan begitu aja, maksud Gw begini, ketika Gw ke kampus, terus ketemu dengan satpam di gerbang, gak mungkin gw hanya kebetulan berpapasan aja, gak mungkin selanjutnya gw kesandung betu kerikil begitu aja, gak mungkin gw dapet rezeki begitu aja, kecuali pasti ada maksud dan ‘pihak’ yang telah mengatur dan mengetahuinya. In simple words, “Every single-damn things are related. And in every single moment meet, there’s God porposes and messeges within”.
Ada hal yang sedap-sedap-lucu yang gw alami kemarin. Bikin pengin senyum, ketawa cekikikan, dan sedikit rasa kecewa.
Gimana gw ceritanya ya, Ya Allah mudah-mudahan ga salah..
Begini, beberapa waktu kemarin merupakan hari-hari yang terasa begitu berat buat gw, adaptasi kuliah pasca vakum ternyata tidak semulus yang gw kira, ya i know, gw sudah menduga itu, hanya saja banyak hal-hal partikular kecil yang gw gagal antisipasi, whic is berimplikasi begitu besar, merepotkan dan berkepanjangan.
Gw mulai banyak lagi memikirkan gimana nasib akademik gw, kawan-kawan gw kayanya udah pada mau sarjana, siap mejajaki babak baru kehidupannya, dan gw ‘merasa’ sudah kalah start dan gak berhasil mengejar ketertinggalan ini.
Ditambah dengan suasana dan kondisi gw yg sama sekali baru, I mean, me today is absolutely different than me on last one year was. Banyak variable baru yang harus gw tambah pada masa perkuliahan sekarang, beberapa variabel logis yang harus gw terima atas keputusan yang gw ambil. And I choose to choose. So I have no reasons at all to complaining for risks that i take for.
Kekalutan ini setidaknya yang begitu menguras tenaga dan pikiran gw bbrp waktu ke belakang, dan alhamdulillah... di tengah kemuraman itu, datanglah seorang teman gw yang memberika isyarat ke gw bahwa gw akan diikutsertakan dalam satu project IT, dimana member teamnya boleh dibilang orang-orang kece di jurusan. Damn! It’s hard to believe that. Tawaran bergengsi itu seperti angin sejuk bukit Manglayang kepada kepala gw yang seperti padang pasir yang kering-kumuh-kalut-berantakan itu.
Of course I can’t refuse that. I mean, damn man! Seriously?. Pokoknya yang gw rasakan ketika itu cuman senang bercampur bahagia, kalau ada yang bilang Tuhan ga akan ngubah nasib kalau maunisa nggak berusaha itu sudah terbantahkan. Tuh liat gue, gue nggak mengubah apapun atas kekalutan gue, buktinya gue dikasih jalan!.
Mulai dari situ rasanya jalan kedepan udah kebuka lebar, daratan yang dulunya hutan belantara, ruwet sesak, menjulang bukit-bukit ‘kemalasan’, banyak binatang ‘keengganan’ yang selalu menggigit gw kalau berani-berani masuk—tiba-tiba sekarang sudah jadi jalan tol, karena tiba-tiba ada yang membangunnya khusus buat gue. Hell yeah!.
Akhirnya mulai bangkitla diri gw, pundak yang selalu tertunduk mulai naik, tatapan mata yang sering kosong sekarang mulai tajam. Pokoknya mulai sekarang, terbitnya versi diri gue yang baru, ya! Gw akan totalitas untuk belajar dan belajar, ngelatih dan ngasah skill mati-matian. Jalan udah ada! Tinggal gw usaha!. Oke siap 86 laksanakan!.
Maka ditutuplah majelis pertemuan ‘anugerah Tuhan’ antara gw dan temen gw hari itu. Gw taruh laptop di lemari, dan dia pulang. Malam ini juga, agenda gw adalah belajar!.
------
Malam pun tiba,
Gw mulai siapkan diri gw yang prima, 100 fokus untuk menghadap layar kaca dg agenda untuk mendalami skill gw.
klik”, gw teken tombol power laptop gw....
Well, something seems weird, my laptop scereen shows nothing...
Oh, just restart it.
I pressed and hold power button, until she restart her machine...
And she still show nothing.
Oh my God.. Seriously?. In this moment?. I take a long breathe... and, just laugh..
Hahaha... how funny, isn’t it? :D
What the hell happened?. Why my laptop won’t run when I’m trying to woke up for this hell-bull-nightmare-shit?.
Dan ekspresi yang gw ambil ketika itu, hanya tertawa..
Lucu banget rasanya.. ibaratnya kalau di Stand Up Comedy, joke yang sukses adalah joke yang dikeluarkan pada momentum yang tepat. Dan gamau nyalanya laptop gw ketika gw akan memulai untuk mencoba memperbaiki keadaan adalah joke yang bener-bener pecah, kayanya kalau Om Indro menyaksikan kejadian ini dia bakal ngakak terbahak-bahak, dan setelah itu cuman berkomentar “KOMPOR GAS!”, and I’ll reply “shut your damn-mouth up!”.
Lepas betul ketawa gw ketika itu, MasyaAllah... benar-benar lucu sekali..
Satu-dua menit gw cekikikan sendiri. Dan setelah itu berhenti.
Gw kembali bertanya entah ke siapa,
“Seriously?. In this really awesome moment?”
This joke became really bad dark comedy, that doesn’t anymore.
Gw mulai cari tutorial di google atas permasalahan ini, ada yang bilang karena mesin yang tidak panas atau saluran udara yang tidak lancar, solusinya?. Semprot menggunakan hairdryer.
Gw tanya sana-sini siapa yang punya hairdyer, dan akhirya ketemu. Malam itu juga gw ambil.
Gw simak lagi tutorialnya, gw semprot beberapa menit. And nothing’s change.. Oh my Lord.. it’s hard to recieve this joke...
Akhirnya malam itu gw deklarasikan sebagai matinya laptop itu...
Selanjutnya adalah pikiran yang campur aduk, saling menabrak, saling beradu dalam satu tempurung kelapa gw.
Oh myself. What’s wrong with you?
Sebetulnya itu adalah pertanyaan yang sangat nggak patut gw tanyakan, what’s wrong with me? It such a stupid quetsion asked by an idiot. Pertanyaan yang gw sendiri udah tau jawabannya.
As I said before, anything is related. I believe that causality is works.
Satu-satunya yg bisa gw pahami adalah bahwa gw terlalu jauh dengan Sang Pencipta.
Gw merasa aman-aman saja dengan keburukan yang gw perbuat sendiri, gw merasa tenang-tenang aja atas kesusahan yang gw ciptakan sendiri. Tidak ada keluhan, tidak ada permohonan, gw berdamai begitu saja dengan ketidakdamaian ini. Istilah Karl Max “Kesadaran Palsu” agaknya pantas mendeskripsikan keadaan gw.
Sehingga ketika sedikit saja nikmat hidup dicabut, maka kacaulah diri gw. Yah...
Oh my Lord.. I see. And I’m really sorry, mercy. I wish Your mercy...
Niat gw untuk memperbaiki diri karena alasan duniawi, maka ketika itu juga ayat semesta turun langsung ke depan gw.. bukan itu... bukan itu alasan untuk memperbaiki diri.
Besoknya ikhtiar yang bisa gw lakukan hanya membawa laptop gw ke bengkel service di Bandung Electronic Service (BEC).
Dan ada satu hal yang mengejutkan. Ketika gw akan ambil motor di kosan kawan yang motor gw dititipkan di dalamnya..
Dia bilang “Mas udah itu laptop aku dibawa aja, tapi kalau aku lagi nugas nanti aku pakai dulu..”.
MasyaAllah.. Dear God...
Di situ gw merasa bahwa kalau manusia udah berserah maka Allah bakal kasih jalan keluar dari arah yang tidak diduga-duga.
Dikala gw merasa tidak perlu untuk mempermasalahkan hal tersebut, dan mencoba biasa saja dan mengikuti arus, maka arus itulah yang akan menghantarkan ke jalan-jalan keluar.
Intinya melalui kejadian ini ada beberapa hal penting yang bisa gw petik sebagai ibrah dan hikmah..
Bahwa pesan dan isyarat Tuhan menang tersebar di seluruh sendi-sendi kehidupan yang gw lalui.
Sekali lagi every single things are related. Segala sesuatu yang terjadi berasaskan dari asas kausalitas. Efek aksi dan rekasi.
Kesusahan dan kesulitan yang datang dalam hidup, pada dasarnya bila memang mau untuk diintrospeksi maka sumbernya adalah dari kesalahan, kekeliruan, dan kekhilafan diri.
Gw yakin bila setiap masalah dihadapi dengan perenungan, muhasabah dan introspeksi, maka produk darinya adalah keinginan untuk berubah dan memperbaiki diri.
Terimakasih Tuhan atas pesan dan isyarat yang Kau berikan.
Doaku hanyalah memohon agar dijadikan priadi yang kuat.
Ingin kusambung doaku selanjutnya dari lirik lagu Pidi Baiq – Kita Tahu Harus Bilang Apa dalam Doa.
Kita tahu harus bilang apa dalam doa..
Yaa Tuhan, mudah-mudahan ini sederhana...
Tetapkan, pikiran kami selalu melangit
dan dengan hati yang terus membumi...
Kuatkanlah sekuat kehidupan
Kuatkanlah sekuat cinta dalam pemahaman..

~Bandung,
15 Maret 2018
Brebes,
16 – 17 Maret 2018
Bandung,
18 Maret 2018

0 comments

Ditunggu komentarnya ^_^

You Might Also Like

Instagram