Seiring Usia
Tuesday, June 05, 2018
Ruang dan Waktu barangkali selalu menjadi
bahan pembahasan yang selalu segar dan menarik dalam kajian dan eksperimen
sains.
Ruang dan Waktu membuka pintu lebar-lebar
untuk mengungkap ihwal eksistensi dan asal muasal serta tujuan panggung hidup
ini.
Dalam renungan yang lebih privat agaknya
patut kurenungi dalam diriku. Soal pencapaian dan usia yang melekat bersamanya.
Hari ini setidaknya angka 22 adalah hasil
yang keluar bila 2018 dikurangi dengan 1996. Angka yang relatif untuk disebut
banyak atau sedikit. Tergantung apa angka itu dibandingkan dengan.
Sulit sebetulnya bagi alam bahwa sadar
untuk menyadari arti angka 22, wow itu adalah nominal yang besar. Diriku
menjadi semakin penasaran tentang pencapaian apa yang telah terdapat bersama
angka ini.
Rasanya diriku lebih familiar dengan angka
18, 19, atau 20. Masa di mana sepertinya SMA barulah kemarin. Ketawa ketiwi dan
jalan-jalan masih menjadi aktivitas favorit.
Dan 22 menggertakku. Masa-masa itu sudah
sangat lama berlalu. Anak yang lahir tahun 2000 kini sudah kuliah, piala dunia
Afrika Selatan sudah 10 tahun berlalu. Teman-teman senagkatan sudah satu
persatu menikah. Oh God!.
Ketika masa-masa SD dahulu, aku kerap kali
terpana ketika melihat ada mahasiswa atau manusia dengan usia 20 tahunan di
depanku, itu adalah manusia yang amat besar!.
Dan hari ini aku menginjak masa-masa itu..
Waktu memang kerap menyelinap kabur dalam
sadar, hingga tiba-tiba ia muncul kembali, sedang sadar telah lupa kapan
terakhir kali ia menyadarinya.
Aku juga teringat ucapan salah seorang guru
ketika di Mts dulu, Beliau mengungkapkan keluhan mengapa saat itu (tahun
2010-an) waktu terasa berlalu begitu cepat. Baru saja bangun tidur, tidak
terasa sudah masuk waktu dzuhur. Setelah itu tiba-tiba masuk waktu ashar.
Aku tak paham maksud ucapan beliau. Rasanya
tidak ada yang berubah dari isi waktu. 1 jam tetaplah 60 menit. Kelas dan
sekolah tetap berlangsung dalam satuan waktu yang sama.
Kini waktu sepertinya sudah memberikan
jawaban itu setelah lebih kurang 8 tahun berlalu.
Hari ini aku merasakan betapa waktu begitu
cepat berlalu, jam demi jam, hingga akhirnya hari demi hari, mengalir begitu
saja. Sedang diriku secara mantap tidak meyakini kepada apakah waktu itu dihabiskan.
Seiring usia,
Selama itu pula aku telah hidup bersama
waktu.
Sekaligus bersama ruang yang telah
kuciptakan atas kesempatan yang waktu telah berikan.
Aku bersyukur kepada Tuhan,
atas kesempatan untuk hidup di dunia ini.
Orang-orang yang berada di sekelilingku,
Lingkungan yang melekat bersama diriku hari ini,
Soal usia,
Aku teringat petuah Prof. Quraish Shihab
ketika menanyakan, Apakah perbedaan antara Umur dan Usia?.
Pertanyaan yang menarik. Sejurus kemudian
beliau menjawab.
Umur adalah jumlah angka dalam kalender
sejak anda lahir sampai dengan hari ini.
Sedang Usia adalah seberapa banyak anda
merasa bahagia dan bermanfaat dalam hidup.
Allah,
Mohon tunjukilah diriku untuk dapat
memanfaatkan umur yang Engkau anugerahkan.
Allah, jadikanlah usiaku ini senantiasa
dalam bimbinganMu...
0 comments
Ditunggu komentarnya ^_^