#RamadhanProgressive
Thursday, May 30, 2019
Alhamdulillah banget Allah masih kasih gw kesempatan untuk ketemu ramadhan tahun ini. Ada hal yang unik yang selalu gw tunggu di awal ramadhan, yaitu akan di mana gw berada di hari pertama puasa, krn sejak lulus Aliyah hari pertama nggak pernah ada di rumah, unik nggak sih?. Atau rada berlebihkan gw menjadikan hal demikian sebagai kejadian yang unik ya?. Gw ngga tahu, krn bbrp diantaranya mengandung konteks kejadian yang kuat.
Namun ramadhan sekarang memotong tradisi tidak buka puasa pertama di rumah tersebut. Krn Ibu sedang sakit sehingga mengharuskan gw utk stay di rumah meninggalkan segala aktivitas tanpa kompromi, dan ini adalah hal baru di seluruh ramadhan yang pernah gw jalani, dengan konteks yang samasekali baru. Misalnya selama ramadhan ini tugas gw adalah siapin buka dari habis ashar sampai siapin sahur. Nokturnal, gw banget.
Sebenernya jauh sebelum ini, tahun 2019 menjadi tahun di mana gw merasa bahwa gw mulai masuk pada satu tahap yang baru, setelah kejadian yang kuat di akhir tahun 2018 menjadikan gw punya agenda baru untuk tahun 2019 ini, yaitu gw akan mencoba untuk mulai menerima diri, dan mentoleransi bbrp hal yang kerap gw keluhkan dalam diri, singkatnya gw sedang mencari jalan untuk berdamai dengan diri sendiri, dan banyak hal baru yg gw temui di bulan ramadhan ini.
#RamadhanProgressive adalah jargon yang pengen gw tanemin untuk ramadhan tahun ini, di mana gw mencoba untuk menenangkan pikiran dalam diri gw yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu saja bising oleh pikiran-pikiran yang berseliweran, gw juga berusaha sekuat tenaga untuk menekan waktu yang biasanya hanya dipake buat males-malesan dan unfaedah things yang lainnya, gw mencoba untuk seproduktif mungkin, silaturahim, ketemu temen, belajar ngoding secara rutin dan mulai coba memilah dan memilih pikiran2 aneh yang sering tiba2 muncul dalam kepala, yang hal ini sudah sering banget terjadi sejak gw masih bocah.
Alhamdulillah di ramadhan ini gw juga ditemukan beberapa momentum yang gw rasa menjadikan gw lebih mudah memahami diri, ada beberapa hal baru yang gw temui, misalnya, dari ramadhan ini gw sudah mantap untuk memvonis bahwa gw adalah seorang introvert, dan termasuk mentoleransi keadaan ini bahwa it's okay to be an introvert, this condition isn't a disease, and there's nothing to shamed on. Jadi apa untungnya dari hal ini?. Oh God, hal ini menolong gw begitu banyak, hal ini menjawab sangat banyak pertanyaan dalam diri gw sekaligus. Sebelumnya gw sebenernya agak males dg istilah-istilah begituan, i mean, gw paling ngga mau dikategorikan dalam klasifikasi apapun, gw beneran sangsi bahwa ada sistem yang bisa menjelaskan diri gw padahal penyusun sistem itu pastinya tidak pernah merasakan hidup dalam pengalaman otentik gw, jd gw berpikiran bahwa tidak ada sistem yang bisa mendefinisikan diri gw.
tapi anehnya, semakin gw lawan, pada bagian tertentu selalu saja gw berantakan di tengah jalan, selalu saja begitu, pada bagian yang sama, selalu berulang. Sampai akhirnya, entah kenapa ramadhan tahun ini membawa gw untuk mulai banyak belajar ttg klasifikasi semacam ini, dan gw baru mengamini bahwa klasifikasi karakter manusia adalah proses saintifik, by riset dan by data, tidak sekonyong-konyong keluar begitu saja.
Gw pernah nyoba Test MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), dan gw masuk dalam kategori INFP-T (Introvert (I), Intuitive (N), Feeling (F), Perceiving(P) - Turbulent (T)), katanya di dunia ini populasi INFP-T hanya 4-5%. Jadi kalau ada komunitas manusia 100 orang, yang kayak gw cuman 4 orang?, Entah gw harus merasa bangga atau malah takut dg hal ini.
Thom York, vokalis band favorit gw, Radiohead punya karakter ini, kemudian ada Nelson Madela, Jhonny Deep dan lainnya, termasuk penemu metode Test MBTI jg punya karakter ini, tp ada data jg bahwa kasus kematian bunuh diri paling banyak adalah manusia berkepribadian ini, wtf.
Tapi tahu akan hal ini ternyata sangat membantu banyak hal, mulai dari kenapa sering ada monolog di dalam kepada gw, kenapa kalau lg bengong tiba-tiba muncul aja satu pikiran random untuk membahas sesuatu, kenapa gw tiba-tiba ngobrol sama diri sendiri di kepala yang sama, dan kenapa banyak banget paradoks dalam pikiran gw. Gue nggak pernah merasa selega ini sebelumnya, dan gw yakin banget banyak orang2 bernasib seperti gw ini, namun tidak punya fasilitas atau 'ilham' untuk nyari tahu apa yang sebenernya terjadi dalam dirinya.
Makanya kalau ada kesempatan gw pengin banget nulis apa yang terjadi diri gw, apa yg gw pikirkan, dan apa yang gw pahami. krn gw ngerasain banget btp merepotkannya meladeni pikiran-pikiran yang berhamburan dalam kepala, kelelahan ketika bersosialisasi, kepanikan tiba-tiba yang bikin gw tidak bisa menghadle situasi (social anxiety disorder), tidak toleran kpd kekurangan dan kesalahan diri dan orang lain (perfectionism). Krn kasus yang terjadi dalam diri gw, sebelumnya gw samasekali tidak mau menceritakan ini di muka umum, gw sangat terobsesi utk tampil layaknya manusia pada umumnya, padahal cara paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan bercerita, berterus terang apa adanya, bahwa dunia masih baik-baik saja meski gw berbuat salah, bahwa temen2 nongkrong masih biasa2 aja ketika gw tiba2 diem krn kelelahan dan pamit duluan, dan ketakutan2 random lainnya.
Makanya insyaAllah kalau ada kesempatan gw pengin nulis dg bahasa yang lebih terarah, dan gampang dicerna. Supaya mudah2n untuk orang-orang yang punya kondisi yg sama kayak gw bisa mulai mentoleransi diri, lepas dr jerat-jerat depresi dan delusi. Soalnya ada riset yg menjelaskan bahwa bbrp kondisi psikologis bukan cuman bentukan dari alam dan lingkungan, namun krn turunan, artinya ada jenis kondisi psikologis yang nggak bisa dipilih, dia tertanem dalam DNA. Jadi mau nggak mau dia harus bisa belajar utk mengolah warisan mulia ini.
Overall, ramadhan ini bener-bener jadi pengalaman baru buat gw, stay di rumah, menjadikan gw punya lebih banyak space untuk sendiri bersama pikiran gw, ditemani laptop dan hp adalah titik nyaman untuk merenung dan berpikir, yg udah lama susah gw dapetin. Segitu aja kayaknya deh, padahal tadi kepikiran buat nulis byk hal, tp kayaknya mata udah berat banget, dr kemaren blm tidur cuy...
0 comments
Ditunggu komentarnya ^_^