Seperti kebiasaan-kebiasaanku sebelumnya, aku selalu menjadikan Desember sebagai momentum untuk kembali berrefleksi selama setahun ke belakang dalam bentuk tulisan. Aku merasa aktivitas ini sangat bermanfaat minimal untuk mengingatkan kepada diriku sendiri tentang umur yang terus bertambah, waktu dan masa yang semakin berkurang, serta target dan pencapaian yang mungkin perlu untuk diperiksa ulang.
Aku kembali menduga-duga, mengingat dan memutar kembali memori-memori saat itu. Aku mulai cemas, aku khawatir ada banyak hal yang keliru.
Sepertinya momentum itu berjalan terlalu cepat, pentas itu terlalu dini untuk digelar.
Karena pada awalnya tidak ada wacana yang kubawa ke sana, namun tiba-tiba saja terlaksana dan terjadi begitu saja.
Aku mulai ragu, namun di sisi lain aku kembali ada
Aku menyesali beberapa hal namun aku juga kembali dihidupkan oleh suasana.
Alhamdulillah banget Allah masih kasih gw kesempatan untuk ketemu ramadhan tahun ini. Ada hal yang unik yang selalu gw tunggu di awal ramadhan, yaitu akan di mana gw berada di hari pertama puasa, krn sejak lulus Aliyah hari pertama nggak pernah ada di rumah, unik nggak sih?. Atau rada berlebihkan gw menjadikan hal demikian sebagai kejadian yang unik ya?. Gw ngga tahu, krn bbrp diantaranya mengandung konteks kejadian yang kuat.
Namun ramadhan sekarang memotong tradisi tidak buka puasa pertama di rumah tersebut. Krn Ibu sedang sakit sehingga mengharuskan gw utk stay di rumah meninggalkan segala aktivitas tanpa kompromi, dan ini adalah hal baru di seluruh ramadhan yang pernah gw jalani, dengan konteks yang samasekali baru. Misalnya selama ramadhan ini tugas gw adalah siapin buka dari habis ashar sampai siapin sahur. Nokturnal, gw banget.
Sebenernya jauh sebelum ini, tahun 2019 menjadi tahun di mana gw merasa bahwa gw mulai masuk pada satu tahap yang baru, setelah kejadian yang kuat di akhir tahun 2018 menjadikan gw punya agenda baru untuk tahun 2019 ini, yaitu gw akan mencoba untuk mulai menerima diri, dan mentoleransi bbrp hal yang kerap gw keluhkan dalam diri, singkatnya gw sedang mencari jalan untuk berdamai dengan diri sendiri, dan banyak hal baru yg gw temui di bulan ramadhan ini.
Tahun 2018 telah berhasil mengantarkanku masuk ke tahun 2019. Tuhan, terimakasih atas waktuMu setahun kemarin yang telah Engkau anugerahkan kepadaku.
Overall tahun ini terasa begitu cepat, meski banyak dinamika--suka dan duka--yang begitu aku nikmati.